Aku rapuh dalam langkahku
Aku ringan diterpa rasaku
Aku pupus dihantam rinduku
Tapi
siapa aku?
Bukankah
datang dipinta
Bukannya
hilang dilupa?
Aku
merasakan betapa
Jatuh
raga ia tinggalkan
Tiada
sajak ia lupakan
Roda
perak melingkar di jari
Itu
dahulu ikrar kami
Itu
dahulu sumpah suci kami
Pergi sudah mimpi yang tak kan tercapai
Tinggi melambung membekukan puing memori
Kiranya keras bekunya mencair
Dimasa di pundak ia kan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tambahkan comment anda...