Sejuk kian membeku
Mengkristal diantara penyangga istana
Berfikir gersang berangan layang
Mimpi pula Usang dalam gelanggang malam
Aku mengadu
kepada Pencipta
Mengapa kasih yang dahulu lapang
Sekejap dilebur badai
Sejengkal di kikis topan metropolitan
Sedangkan kecap ingin kencang berteriak
Mana sanggup aku memudarkan warna
Indahnya dari gemuruh angan
Mana mampu ku hapuskan
Ingatan alam yang kekal ia didalamnya
Jangan lagi aku
Sejoli merpatipun
tak mahu
Sang dara darinya
menjauh
Hingga
selayaknya….
Baja tak
lebih kekal darimu
Besi
berlapis perakpun
Sungguh tak
lebih abadi berbanding bayangmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tambahkan comment anda...