Sabtu, 27 Oktober 2012
Senja Kala
Disela bebatuan senja
kala
Sepasang merpati penuh teguh
Merangkai ikrar diantara alun yang menyapa
Walau pula sedia mata indah berkaca
Diantara riuh debur derai ombak melambai
Penuh belum seluruh
Dicermin dibalik elok tatapan puteri.
Kamis, 25 Oktober 2012
Cerita Masa
Tak ubah cerita pada masa demi masa
Elang-elang masih sedapkan santai diperaduan
Riuh terdengar mereka bernyanyi diantara kering dedaunan
Sembari melirik domba-domba kumuh mencakar bumi
Mengais tulang ditengah gersang tanah berduri
Ah….
Kejam jua fana ini ..
Sedang,mahkota kuasa berantai silih berganti
Hanya tinggi pada nyata tiada pula mengerti
Cobalah …
Angkat sekejap bayangan ini
Lalu padamkan api sengsara di nama kami.
Rabu, 24 Oktober 2012
Sejarah
Angkuh dalam perenungan becermin diri
Pada ketika kesejarahan dimulai
Bibir mungil berbuah
Ucap pula bertuah
Jauh sungguh sisir pantai,namun langkah masihlah sampai
Jauh sungguh samudera paruh bumi,namun layar masih mencapai
Sedang gemuruh udara?
Terasa sungguh,digenggam dipeluk mana kuasa tiada berarti
Lain waktu pudar keangkuhan ketika berhadap disisi kesilaman
Segala dusta karam dihantam kenyataan
Nyata pada mata ia tak bagai apa dikata
Kejujuran berbisik disela tunduknya pada kehampaan
Disela kecil perjalanan tiada sekali duga
Sungguh tiada daya jika berhadap kemusnahan
Begitu berjabat begitu mendekat
Kekal mendayu abadi hakikat ia.
Pada ketika kesejarahan dimulai
Bibir mungil berbuah
Ucap pula bertuah
Jauh sungguh sisir pantai,namun langkah masihlah sampai
Jauh sungguh samudera paruh bumi,namun layar masih mencapai
Sedang gemuruh udara?
Terasa sungguh,digenggam dipeluk mana kuasa tiada berarti
Lain waktu pudar keangkuhan ketika berhadap disisi kesilaman
Segala dusta karam dihantam kenyataan
Nyata pada mata ia tak bagai apa dikata
Kejujuran berbisik disela tunduknya pada kehampaan
Disela kecil perjalanan tiada sekali duga
Sungguh tiada daya jika berhadap kemusnahan
Begitu berjabat begitu mendekat
Kekal mendayu abadi hakikat ia.
Senin, 22 Oktober 2012
Waktu
Jika hari ini tak bersinar hangatnya mentari
Sebab ini waktu tuk hidupku tak ada bayangmu lagi
Jika hari ini dunia letih
Sebab ini waktu telah capai menahan perih
Jika hari ini berizin pergi
Sebab ini waktu untuk tak bersama lagi
Dan Jika hari ini langkah terurai
Kerana ini waktu tuk bernafas tanpamu lagi
Dan dikemudian jika hari tlah kembali
Kerana sudah waktu membantu ia tuk berdiri
Sesal tak berarti sebab barang pasti ada nanti
Sebab waktu kan menghapus air mata yang hadir bersanding memori
Dan jika hari ini telah bergeming lirih
Kerana ini waktu kita telah usai.
Sabtu, 20 Oktober 2012
Sudah
Sudah..
Jauh langkah terurai
Sedangkan diluar
Angin riuh berhembus membelai
Keluar dan tangkaplah !!!
Untukmu kemenangan.
Biar saja satu lepaskan !!!
Bebaskan saja bertemu arah
Tetap diam meratap
Atau melangkah menatap.
Bagi Apa
Kabut malam menyapa ketika terpanggil namaku
Menerjang capai saat peluh menggapai tegak sang bahu
Mendekatlah…kudengar diantara desir udara
Yang berbisik jua mengusik pula
Bagi apa segalanya
Sedangkan ujung pulau tak terlihat sudah
Bagi apa semua
Lagi pula indahnya tak nampak sudah
Warna – warna impian sebatas angan
Surat – surat perasaan sebatas keinginan
dikemudian waktu menyadarkan akan
Harum tiada segala nya.
Rabu, 17 Oktober 2012
Hanya Sekali
Mundur bukan langkah
Maju pun masih ragu
Iyakah ada di jantungnya
Pastikah tipu realita
Haruskah kau nantikan warna pelangi memudar
Iyakah kau tunggu waktu berhenti berputar
Ingatlah jika indah tlah pergi
Kepastian tak ada dua kali
Sebening muara jiwa ini merasuk dalam lembah kekosongan
Jangan jadikan ini berai tak bertepi
Bahwa runtuh dahan dikala pagi
Tiada sempat berdiri lagi
Tersimpan dan masih tersimpan
Denyut kasih bernafas kerinduan
Hentikan badai yang datang mengurai
Andai nanti sampai,
Padamu aku tak mungkin kembali.
Langganan:
Postingan (Atom)