Yang
sia-sia yang tiada makna
Menanti
detak jantung memacu desir darah
Impikan
paru terkembang menggengam nama
Pagi
kudengar kicau sayu dari sekitar hilir grindulu
Kiranya
angan melayang jauh pergi
Mimpi
musnah walau segelintir nahkoda tlah menepi
Cerita
pagi nan tiada elok namun pasti
Kerelaan…menapaki
garis rawa berduri
kulirik
binar matamu disana dimaghligai
kiranya
waktu mengajarkan akan satu kerapuhan
kiranya
waktu mengajarkan akan sebuah keridhoa’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tambahkan comment anda...